Jurnal Abdimas Ekonomi dan Bisnis http://eprints.bsi.ac.id/index.php/abdi-ekbis <p>Jurnal Abdimas Ekonomi dan Bisnis merupakan Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat yang pertama kali publikasi tahun 2021 dengan ISSN (Elektronik) No <a title="EISSN" href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1613780897&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2775-5134</a> dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.</p> <p>Jurnal Abdimas Ekonomi dan Bisnis merupakan jurnal hasil Pengabdian Kepada Masyarakat di <strong>bidang Ekonomi, Akuntansi, dan Manajemen </strong>dengan persyaratan artikel tidak pernah dipublikasikan secara online atau versi cetak sebelumnya.</p> <p><strong>Jurnal Abdimas Ekonomi dan Bisnis </strong>telah terkreditasi oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Nomor <strong>79/E/KPT/2023</strong> dengan Peringkat <strong>Sinta 4 </strong>mulai Volume 1 Nomor 1 Tahun 2021 sampai Volume 5 Nomor 2 Tahun 2025.</p> <p>Jurnal Abdimas Ekonomi dan Bisnis diterbitkan dalam versi online dengan jadwal publikasi pada bulan Mei dan November setiap tahunnya. </p> en-US haryani.hyi@bsi.ac.id (Haryani) yoseph.ypa@bsi.ac.id (Yoseph Tajul Arifin) Mon, 21 Apr 2025 14:33:11 +0700 OJS 3.2.1.0 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pelatihan dan Pendampingan UKM Kelompok Tenun Ikat Tunfeu dalam Pengelolaan Model Pemasaran Berbasis Digital http://eprints.bsi.ac.id/index.php/abdi-ekbis/article/view/3548 <p>Kelompok tenun ikat desa Oemasi terkumpul dalam kelompok Tenun Ikat Tunfeu yang terdiri dari ibu – ibu penenun. Terdapat dua jenis kain tenun yang dihasilkan seperti selendang (sotis) dan sarung(futus). Dalam proses pemasaran kain tenun, mayoritas pengrajin tenun ikat masih bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut, sehingga tidak terlalu dikenal oleh masyarakat luas, hal ini membuat tingkat penjualan kain tenun tidak mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Padahal kain tenun merupakan produk unggulan kearifan lokal dan menjadi salah satu identitas budaya. Dalam menjawab solusi permasalahan maka tim pengabdian melakukan pelatihan dan pendampingan kepada kelompok ibu – ibu penenun Tunfeu. Metode yang digunakan adalah <em>Focused Group Discussion</em>, tanya jawab, demonstrasi dan latihan/praktik baik kelompok maupun individu serta diskusi. Beberapa tahap yang dilakukan adalah tahap wawancara awal, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang pemasaran berbasis online atau melalui media sosial. Hasil evaluasi kegiatan pelatihan dan pendampingan menunjukan jumlah penjualan tenun yang meningkat 25,5 %. Meskipun belum berdampak signifikan namun hal ini dapat menjadi acuan bagi Tenun Ikat Tunfeu untuk berani mengembangkan strategi pemasran.</p> Vinsensia O. Mogi, Tirvan Markus Panie, Apryanus Fallo, Paskalis Seran, Selfiana Goetha Copyright (c) 2025 Vinsensia O. Mogi, Tirvan Markus Panie, Apryanus Fallo, Paskalis Seran, Selfiana Goetha https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 http://eprints.bsi.ac.id/index.php/abdi-ekbis/article/view/3548 Mon, 21 Apr 2025 00:00:00 +0700